BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseaech) yang merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus.
Pada pembelajaran terdahulu sebelum dilaksanakan tindakan, nampak siswa mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran dan kurang memiliki minat belajar, baik dalam kelas maupun di tempat tinggal mereka. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya nilai ulangan harian (tabel 1 dan lampiran 2).
B. Deskripsi Siklus Pertama
Metode pembelajaran The Study Group sebenarnya tidaklah begitu asing bagi siswa kelas X THP, namun pada pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) belum pernah dilakukan.
Pada tahap awal tindakan, Peneliti banyak menjelaskan pada siswa tentang bagaimana cara belajar KKPI secara berkelompok yang efektif. Berikut ini Peneliti sajikan dalam tabel 1 hasil belajar ulangan harian sebelum dan sesudah tindakan.
Tabel 1 : Daftar Nilai Siswa Kelas X THP Sebelum dan Sesudah Tindakan.
No | U r a i a n | Sebelum Tindakan | Setelah Tindakan | Peningkatan |
1 2 3 4 | Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Rentang nilai | 71,26 80,00 60,00 20,00 | 80,23 85,00 70,00 15,00 | 8,97 5,00 10,00 5,00 |
Tabel 1 di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa kelas X THP, dimana pada nilai rata-rata sebelum tindakan adalah 71,26 menjadi 80,23 setelah tindakan. Hal ini merupakan suatu peningkatan yang cukup signifikan, meskipun sebenarnya nilai rata-rata tersebut belumlah mencapai target nilai ketuntasan, yakni 85.
Adanya peningkatan hasil perolehan nilai tersebut karena model pembelajaran yang diterapkan cukup diminati oleh hampir seluruh siswa kelas X THP, hal ini terlihat jelas pada saat proses kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dalam lembar observasi siswa (tabel 2).
Tabel 2 : Hasil Evaluasi Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Kelas X THP Pada Siklus Pertama.
Kelompok | Rata-rata Skor | Tingkat Minat |
I II III IV V VI VII | 14,67 17,33 17,67 16,86 17,33 15,83 17,17 | Berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Sangat berminat |
Rata-rata | 16,69 | Sangat berminat |
Hasil evaluasi lembar observasi menunjukkan bahwa dari tujuh kelompok belajar, hanya terdapat dua kelompok memberikan rata-rata skor yang rendah, yaitu 14,67 dan 15,83 (berminat). Setelah Peneliti menganalisis, ternyata hasil yang rendah tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya anggota kelompok yang terdiri dari sebagian besar laki-laki.
Oleh karena itu pada siklus kedua, Peneliti akan membagi rata laki-laki dalam setiap kelompok, sehingga diharapkan kedua kelompok tersebut akan lebih aktif dan memiliki minat belajar yang memuaskan.
Jika dikaitkan tabel 1 dan tabel 2, yang mana tabel 1 tersebut merujuk pada Lampiran 1 dan 2, maka akan nampak korelasi yang cukup jelas, yaitu semakin aktif suatu kelompok maka akan memberikan hasil belajar (nilai) yang maksimal pula. Hal itu dapat dilihat pada kelompok I dan kelompok VI, yang mana beberapa anggotanya sebagian besar laki-laki memberikan nilai lebih rendah dari anggota kelompok lainnya, sehingga hanya memperoleh nilai rata-rata 14,67 pada kelompok I dan 15,83 pada kelompok VI.
Tabel 1 juga memberi petunjuk bahwa nilai tertinggi setelah diterapkannya metode the study group adalah 85, sedangkan sebelum tindakan hanya memperoleh nilai tertinggi 80, ini membuktikan bahwa dengan diterapkannya metode the study group dapat meningkatkan minat belajar siswa dan memberikan nilai yang maksimal. Demikian pula pada nilai terendah setelah tindakan dapat mencapai 70 yang sebelumnya adalah 60.
Rentang nilai yang diperoleh setelah tindakan adalah 15, hal ini berarti daya serap siswa telah hampir merata di dalam kelas, ini juga merupakan bukti adanya minat siswa dalam mengikuti materi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya mengenai persentase minat belajar siswa setelah diterapkannya metode the study group dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 3. Persentase Minat Belajar Kelompok Berdasarkan Hasil Analisis Lembar Observasi.
No | Uraian Minat | Jumlah Kelompok | Persentase (%) | Keterangan |
1 2 3 | Sangat berminat Berminat Tidan berminat | 5 2 - | 71 29 - | Klp.2,3,4,5,7 Klp. 1 dan 6 - |
Jumlah | 7 | 100 | - |
Tabel 4. Persentase Minat Belajar Siswa Secara Keseluruhan Berdasarkan Hasil Analisis Lembar Observasi.
No | Uraian Minat | Jumlah Siswa | Persentase (%) | Keterangan |
1 2 3 | Sangat berminat Berminat Tidan berminat | 35 8 0 | 81 19 0 | |
Jumlah | 43 | 100 |
C. Deskripsi Siklus Kedua
Setelah memperhatikan hasil analisis penelitian pada siklus pertama, diperoleh kenyataan bahwa meskipun siswa telah memperlihatkan hasil yang memuaskan, yakni sangat berminat sebesar 81 persen, akan tetapi target nilai belum dapat tercapai.
Untuk itu dilakukanlah penyempurnaan yang dilaksanakan pada siklus kedua. Adapun hal yang diperbaiki hanyalah dalam hal pembagian kelompok, yakni melibatkan siswa dalam memilih anggota kelompok yang dikehendakinya. Selain itu, guru juga lebih memantapkan dalam hal penjelasan materi dan penggunaan media yang sesuai serta memberikan kiat-kiat belajar kelompok yang efektif.
Siklus kedua ini telah dilakukan, dan memberikan hasil yang sangat memuaskan. Untuk melihat hasil tersebut, Peneliti menyajikan pada tabel 5 dan tabel 6.
Tabrl 5. Perbandingan Nilai Pada Siklus Pertama dengan Siklus Kedua Siswa Kelas X THP.
No | U r a i a n | Siklus Pertama | Siklus Kedua | Peningkatan |
1 2 3 4 | Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Rentang nilai | 80,23 85,00 70,00 15,00 | 85,58 95,00 80,00 15,00 | 5,35 10,00 10,00 0,00 |
Tabel 6 : Hasil Evaluasi Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Kelas X THP Pada Siklus Kedua.
Kelompok | Rata-rata Skor | Tingkat Minat |
I II III IV V VI VII | 16,17 17,67 18,00 17,29 17,67 16,67 17,33 | Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat |
Rata-rata | 17,26 | Sangat berminat |